Monday, June 12, 2006
Banda Aceh...., saya kembali dan ingin kembali
Walaupun hanya dua hari saya berkesempatan kembali mengunjungi kota yang mulai saya sukai, dan dipenuhi oleh jadwal bertemu dengan pihak-pihak terkait dengan proyek yang akan kami kerjakan di Aceh, tidak membuat hati saya gusar…. Biarpun hanya beberapa saat saja, saya masih ingin kembali mengunjungi kota itu….

Pergi dari rumah pukul empat pagi di hari kamis tanggal 8 Juni , bukan halangan.. masih ngantuk sih, tapi karena so exciting, saya simpan kekesalan bangun di pagi buta….Penerbangan langsung dari Jakarta ke kota banda selama 2 jam 50 menit, cukuplah untuk mengganti waktu tidur saya… betul saja, di udara, saya nyaris selalu tertidur pulas…. Karena cuaca yang sangat cerah, guncangan nyaris sedikit terjadi dan pesawat mulus mendarat di lapangan udara dengan apik.

Ketika waktu shalat dhuhur, saya sempatkan untuk menginjakan kaki di Mesjid indah nan agung, mesjid monumental dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh. Mesjid Baiturrahman, selain megah, mesjid ini sangat berperan besar untuk menyelamatkan beribu-ribu masyarakat Aceh yang ketika itu ditempa musibah tsunami yang mengerikan. Ornamen dan design yang indah sangat mempesonakan mata.

Kubah besar yang berjumlah lima mewakili lima waktu shalat menjulang sangat kokoh, di sela-sela kubah kecil yang mengitarinya. Halaman yang sangat luas menampung sebuah kolam yang cukup besar dan sebuah menara utama.

Ini hanya sebagian foto yang sempat saya ambil ketika itu.






Di kota Banda, banyak sekali mesjid yang tersebar di setiap wilayahnya… Namun, rata-rata dari setiap mesjidnya memiliki design yang tidak kalah agungnya dengan mesjid Baiturahman.


Pernah dengar BRR kan? Badan inilah yang diharapkan dapat mengkordinir dan mengakomodir dari kebutuhan pembangunan di Aceh. Melihat tulisan saya sebelumnya, masih juga tidak ada perubahan dari keseriusan dan kesibukan mereka dalam menjalankan tugasnya. Saya harap, kesibukan dan keseriusan mereka dapat membuahkan hasil nyata guna merealisasikan semua proyek pembangunan di Aceh. Semoga tidak ada kata sia-sia, walaupun masyakarat disana sudah menanti sekian lama.. hem… nyaris 19 bulan ya…. Masih banyak pula yang belum tersentuh oleh pihak pemerintah. Kantor yang terbuat dari semacam gypsum seng tebal, didirikan dengan pola hurup U plus sebuah mesjid yang bagus, sangat dijaga ketat oleh pihak keamanan yang memakai seragam hitam-hitam. Dengar cerita, ternyata kantor itu sangat dipenuhi oleh ‘calo’ proyek dan orang mantan GAM yang datang untuk meminta jatah proyek atau bahkan langsung mereka meminta bantuan dana. Itupun terjadi di kantor Dinas PU yang saya kunjungi, ternyata saya berpas-pasan dengan tiga orang mantan GAM yang baru saja memaksa sekertaris untuk bertemu dengan Dirjen guna meminta bantuan dana…. Makanya, ayo dong, pihak-pihak terkait.. siapapun itu, bangun wilayah itu dengan serius dan kesungguhan yang timbul dari hati… jangan terlena hanya oleh gaji yang sangat tinggi, sehingga lupa dengan tujuan pokoknya….


Harapan saya terwujud untuk menikmati kopi tradisional aceh lagi di warung kopi Jasa Ayah, yang satu arah dengan kantor perwakilan World Bank di sana. Saya mencoba menikmati kopi susu kental disertai makanan martabak telur dan kue jala durian… yammyyy…. Hem, ternyata kemacetan sudah bukan suatu hal yang aneh lagi terjadi di kota itu, walaupun kejadian ini baru saja terjadi semenjak banyaknya pendatang yang datang ke kota itu. Teralami oleh penulis ketika pulang menuju hotel Sultan tepat jam lima sore, sudah terjadi titik-titik kemacetan di beberapa ruas jalan di tengah kota. Nampaknya, suatu waktu nanti, perlu di bangun juga jalan layang ya pak gubernur?!

Dikarenakan cuaca di kota Banda Aceh relative panas, maka banyak sekali bunga tumbuh dengan indah di setiap pohonnya… gak percaya? Liat deh yang satu ini…..
 
posted by Giel at 6:27 AM | Permalink |


0 Comments: