Tuesday, June 26, 2007
It’s a real gil!
Suara hati yang keluar saat saya memegang bunga tulip hari sabtu lalu. Kampungan yak? hehehehe soale sudah sekian lama kalau melihat foto bunga tulip yang banyak di upload temen-temen di rumah AF, sangat cantik-cantik.. baik warna, postur atau karakternya... akhirnya, terwujud juga megang bunga tulip dan rangkaiannya yang berwarna pink nyaris ke purple muda... cantik... wah, gak perlu jauh-jauh deh pergi ke Negara Menir Deandles, disini dan sekarangpun saya bisa menikmatinya.... hehehehe

Ini workshop kedua foto makro bunga di Padepokan d’Amour di daerah Pluit yang saya ikuti. Bertemu sekalian makan siang dengan teman baru yang hobi traveling, Mbak Mimi di Izzi Pizza, sabtu kemarin sebelum kami pergi ke rumah Suhu di Pluit pukul 12.30. Bergabung dengan teman-teman di Pluit yang sudah hadir sekitar lima orang, total yang mengikuti workshop hari itu berjumlah delapan orang. Om Jeff, suhu kami, mencoba untuk membebaskan kita berkreasi dalam hal menata bunga, sehingga komposisi bunga yang akan di potret akan berbeda-beda. Good idea Om. Selain itu bunga dipadukan dengan seni Still Life dengan bahan-bahan yang berasal dari rumah sendiri antara lain es batu dan pewarna cocktail... hasilnya cantik, namun tetep aja saya yang baru melek dan gagap kamera masih harus belajar banyak cara membidik obyek tersebut.

Diselingi oleh tawa canda dan nyanyi rame-rame membuat proses workshop tidak membosankan. Sharing ilmu dari mulai metering dan pengolahan sederhana untuk touch-up foto dengan photoshop menambah ilmu saya dihari itu... Thanks ya Om Jeff.
 
posted by Giel at 7:33 AM | Permalink | 2 comments
Monday, June 18, 2007
.k.a.u.
 
posted by Giel at 6:21 PM | Permalink | 2 comments
Sunday, June 17, 2007
Motret Model
Ini pengalaman pertama yang baru saya ikuti di hari sabtu kemarin. Ajakan dari Ceu Sarah, salah satu member Ayofoto! yang dikenalkan Om Jeff, mengingat saya dan Ceu Sarah punya satu kesamaan… bocor alias rame hahahhaha tapi memang iya, sekalinya kontak pertama di telp sampe 25 menit kita ngobrol, plus si Ceuceu yang satu ini anak sunda juga, bahasanya langsung roaming.

Nah, salah satu kegiatan AF’ers (sebutan untuk anggota Ayofoto!), yang diprakarsai oleh beberapa senior sering mengadakan hunting foto bersama, biasanya sih informasi resmi diberitakan di kalender acara Ayofoto! atau tersebar dari mulut ke mulut. Nah yang saya ikuti kemarin sabtu termasuk yang kedua, info tersebar dari mulut ke mulut…

Janjian untuk ketemu di suatu tempat di daerah Pluit, tepatnta di Bakmi Kadut, yang kebetulan dekat dengan lokasi pemotretan pukul 12.30. Ketika saya datang sudah ada si ceuceu dan dua orang modelnya, namanya Nepi dan Tita. Dua orang model yang cantik, sexy dan murah senyum. Tidak lama berselang, beberapa orang atau kelompok akhirnya ngumpul, hitung punya hitung total berjumlah 24 orang. Menunggu waktunya pergi ada yang bercanda, membahas kamera, ngobrol ngaler ngidul dan ada juga yang asik makan. Terjalinnya suatu komunikasi dengan begitu saja. Ini kali pertama saya “kopi darat” dengan teman-teman AFers yang lebih banyak, biasanya kami hanya bertemu di komen di masing foto-foto yang terupload. Ternyata, semuanya ramah dan rasa kebersamaan sangat dijunjung tinggi disitu.

Meninggalkan ‘meeting point’ tepat pukul 2 lewat lima, sekitar 8 mobil konvoi menuju lokasi pemotretan di Pantai Indah Kapuk. Om Jeff langsung mengadakan approach dengan petugas keamanan disana, rupanya dikarenakan Beliau sering mengambil lokasi ini untuk pemotretan sehingga urusannya berjalan lancar. Ternyata disana sudah menunggu beberapa orang AFers juga. Total jendral yang hadir disana sekitar 30 orang….. waduh! Seru banget!

Berkumpul dengan membentuk lingkaran, sesi pertama diisi dengan perkenalan diri dan asalnya. Ternyata bukan hanya dari Jakarta saja, ada juga yang dari Depok, Bekasi (termausk saya), Bandung, bahkan Jambi…. Semuanya klop dan kompak menjadi satu disini… tidak ada gap dan rasa kompetisi. Semuanya berbaur…. Indah kebersamaan saat itu. Selesai perkenalan, dilanjutkan dengan tips dan trick untuk memotret model yang diberikan secara gamblang dan padat oleh Suhu Model, Om Fala. Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh para AFers dan dijawab dengan ringkas dan jelas oleh beliau. Tutup sesi tanya jawab, Om Boen yang membawakan acara ini, membelah dua kelompok dengan cara yang cepat, tepat orang yang berada di seberang beliau kekanan adalah kelompok satu dan bagian kiri adalah kelompok dua. Masing-masing kelompok diberikan ‘korban’ model untuk di ‘eksekusi’. Akhirnya terpecahlah kelompok yang membawa modelnya ke tempat yang strategis dan memenuhi syarat untuk dipotret, maklum matahari masih lumayan cerah, sehingga harus berhati-hati dengan masalah lighting yang akan menimbulkan efek terlalu banyak sinar atau over exposure.

Saya yang baru pertama kali membidik model cukup kerepotan juga untuk mencari angle yang bagus dengan keterbatasan kamera atau zoom, sehingga mau gak mau saya selalu berada di barisan depan…. Soalnya ‘senjata-senjata’ yang lainnya…. Ampunnnnnn panjang-panjang dan canggih banget… ada rasa grogi plus minder, tapi Om Jeff selalu memberi support, ayo gil.. mana hasilnya??? Pemberian tips langsung di tempat merupakan pembelajaran sangat berarti untuk saya. Sebetulnya ingin juga saya membidik para fotografer (candid foto), namun gak sempat karena terlalu konsen dan ‘panik’ untuk memotret model.. heheheh. Satu foto disini saya minta dari Joel, teman AFers, untuk bisa lebih membayangkan bagaimana situasi saat itu. Thanks ya Mas…

Kasian juga saya melihat model yang bercucuran keringat karena panasnya cuaca, tapi itu ya resikonya jadi model hehehehe. Acara lebih seru ketika kita mengarahkan gaya untuk sang model secara masal, ada yang mau melirik ada yang mau melotot, ada yang mau tersenyum atau cemberut, muka judes sampai muka yang sensual.. hahahaha. Diiringi musik dan lagu dari sebuah HP rekan AFers membuat kita lebih enjoy. Banyolan-banyolan segar atau bahkan yang menjurus, menjadi suasana lebih hangat. Beruntungnya saya yang terbiasa dengan kumpulan teman-teman yang doyan banyol dari kuliah dulu, sehingga hal itu tidak membuat saya risi.. heheheheh

Pertukaran model dilakukan satu setengah jam kemudian. Mengeksekusi model banyak sekali cara dan ulahnya dari masing-masing fotografer, ada yang selonjor, duduk, nungging, jongkok atau sampai tiduran. Wah, semuanya mencoba untuk mendapatkan angle terbaik.

Satu hal yang makin saya tertarik dengan hobi ini, banyak sekali para senior yang membimbing tanpa lelah untuk para yuniornya, termasuk saya, baik dilapangan ataupun di cyber. Sungguh, momentum ini yang dengan mengangkat rasa persaudaraan dan kebersamaan sangat menjadikan hidup saya lebih indah….
 
posted by Giel at 3:03 PM | Permalink | 2 comments
Sunday, June 10, 2007
U r my inspiration
Sekelumit percakapan di hari Jumat sore pukul 19.00 anatara saya dan Joel, teman sekantor saya…

Joel: Gil, ikut yuk?
Saya: kemana?
Joel: ke padepokannya Om Jeff, ada sesi foto makro, besok jam 9 pagi di pluit…
Saya: MINDEEERRRRRRRR *teriak.mode on* (plus keringat dingin keluar dari sekitar badan hehehehe)
Joel: lho ya jangan.. kita kan mau belajar… malu ama kamera? Gak usah malu, nekat aja deh.. aku juga di kasih tau Om Ben….
Saya: whaaaaa gak tau deh… kaenya gil pengen beres2 rumah deh besok, bla bla bla (disebutkan semua alasan yang masuk akal agar Joel mengerti…. Tetep aja ketauan kalo aku ngeles… hahahaha)
Joel: ya udah kasih tau kalo mau ikut, aku sih berminat banget….


Sepanjang jalan pulang, saya terngiang-ngiang ajakan Joel. Bertumpuk-tumpuk pertanyaan plus harapan menari2 di otak saya.. kapan saya bisanya kalau saya ngga belajar? Kenapa malu dengan keterbatasan fasilitas yang kita miliki? Kapan dapat ilmunya jika hanya mengandalkan jepret jepret tanpa ‘makna’ (cieee dalem booo), arrgghhhh bangun gil! Buktikan bahwa kamu mampu untuk mengusir rasa malumu dengan datang ke tempat tersebut… at least kamu punya teman baru… hmmmmm

Malam itu, akhirnya saya telp Joel untuk confirm dan ternyata ada perubahan jadwal menjadi jam 8… Ok, saya simpan kebiasaan istimewa saya di hari sabtu.. bangun siang… harus mau bangun seperti hari kerja biasanya… ok, why not????

Hari sabtu akhirnya kami meluncur ke padepokannya Om Jeff di daerah Pluit.. nah, akan saya paparkan siapa beliau ini, dibawah ini.

Seperti di tulisan saya terdahulu, bahwa saya menemukan komunitas yang menampung hobi foto, hobi baru yang ingin saya pelajari. Nama rumahnya AyoFoto! Ada website yang lain yang menampung kesamaan hobi seperti itu di Indonesia, hanya ‘rumah’ yang ini ada kelebihannya tersendiri untuk saya, seperti registrasi yang tidak berbelit, lebih enak untuk dinikmati mata ‘page’ per ‘page’nya, ukuran foto upload yang tidak rumit dan yang pasti lebih menonjolkan rasa kebersamaan dan saling memberikan semangat. Itu sudah lebih dari cukup alasan kenapa saya sangat jatuh cinta dengan site ini.

Di rumah ini, dari data yang ada per hari ini adalah anggotanya sudah mencapai nyaris 10.000 anggota, dengan anggota yang aktif (yang memiliki foto) sekitar 71%. Sekitar 90% adalah pria dan selebihnya wanita, sedangkan foto yang terupload sudah sekitar nyaris 50.000 foto dengan berbagai macam katagorinya, sehingga memudahkan kita untuk mencari foto yang sesuai dengan temanya… tertarik kan?

Ternyata, nyaris sebagian besar anggota aktif upload foto adalah para chatter, termasuk saya (pssssttttt). YM menjadi media cukup ampuh untuk saling mengenal dan mengenalkan diri. Walaupun di rumah Ayofoto!pun ada yang namanya pesan pribadi, gunanya untuk mengirim pesan intern antar anggota. Di YM, dari say Hi hingga diskusi tentang foto atau apapun yang berkaitan dengan hobi, yang walaupun ada juga yang membicarakan masaah pribadi.. saya pikir sangat wajar, human being… toh dari situ, hubungan dan komunikasi akan lebih terasa nyaman dan akrab, sehingga tidak ada rasa sungkan untuk menanyakan hal apapun…

Nah di Ayofoto! Rupanya banyak sekali fotografer-fotografer senior yang memiliki ciri dan karakternya sendiri-sendiri, dari saling mengomentari setiap foto yang kita upload hingga menjalin komunikasi lewat YM menjadi ritualnya. Salah satu fotografer yang menjadi fav saya adalah Bapak Jeffry Surianto, kami biasa memanggil beliau dengan sapaan Om Jeff. Foto-foto yang beliau upload tidak perlu diragukan lagi.. sangat sayang jika dilewati oleh kita yang masih memiliki mata, hati dan rasa…

Tak heran, banyak sekali fotografer yang berguru dengan beliau, dan hasil karyanya yang di upload di ayofoto! Membuat saya ngiler.. (red: tepatnya ngiri soale fotonya bagus-bagus tenan). Saya hanya mampu mengelus dada, kapan saya bisa mengeksekusi obyek dengan baik sehingga dapat membuat karya yang lebih baik??? Atau Kapan ya saya bisa berguru dengan beliau??? Atau apa mau beliau sharing dengan anak bau kencur begini??? Ahhh mimpi deh gil!

Namun, mimpi indah itu menjadi kenyataan di hari sabtu kemarin. Jabat tangan erat dengan sapaan yang ramah dan senyum mengembang dari tuan rumah, seorang maestro foto, menyambut kami di ruang tamu…. Pleng! Hilang semua rasa takut dan minder… Langsung diajak ke ‘studio alam’ di teras belakang rumahnya nan asri. Tanpa diduga, beliau menanyakan apa kamera saya.. saya udah ingin ngibrit lari keluar dan pulang saat itu juga hehehehe sementara yang lainnya, membawa kamera dengan ‘moncong’nya masing-masing.. aduhhhhhh

Ternyata saya tau maksud pertanyaan beliau, sebetulnya mungkin beliau bisa mengetahui apa kamera saya, karena di Ayofoto! terdapat data fasilitas peralatan setiap anggota gunakan. Beliau langsung bercerita dengan membawa foto ukuran besar dan beberapa majalah, bahwa Beliau mendapatkan juara pertama foto terbaik yang di selenggarakan di Amerika hanya menggunakan kamera poket saat itu! Gileeee beneeeeerrrrrr. Foto nya yang tersebar di beberapa site fotografer luar negri sudah banyak sekali mendapat penghargaan foto terbaik…. Waduh, betapa akhirnya saya tersadar bahwa karya tidak juga semata melihat peralatannya. Semangat yang dikobarkan Om Jeff pagi itu sangat membuat perasaan saya lebih exciting….

Lebih dari tujuh jam kami belajar di sana, dan percaya atau tidak Om Jeff tidak mengenal kata lelah, tetap bersemangat dari awal hingga akhir. Tutorial yang beliau berikan sangat mahal harganya, dari teori, praktek hingga tips dan trick, dari mulai mengklik shutter hingga memperbaiki sedikit hasil foto dengan Photoshop tidak luput dari pembelajaran yang beliau berikan saat itu… sungguh, anugrah untuk saya hari itu…

Inspirasi terbesar yang saya dapatkan adalah dengan memanfaatkan benda yang ada di sekitar rumah untuk mendukung suatu hasil foto yang baik, sedangkan untuk sinar matahari di jam-jam tertentu menjadi lighting yang tidak mahal… gratis malah! Semuanya kembali ke alam.. itu yang betul-betul membuat saya merenung…. Ternyata hobi ini tidak terlalu dituntut mempunya studio yang wah. Sungguh sebuah pembelajaran berharga untuk saya…. Makasih banyak ya Om Jeff.

Ahya, nyaris lupa.. Om Ben yang disebutkan oleh Joel diatas adalah maestro fotografer khusus model, yang selalu direpotin oleh saya dengan pertanyaan-pertanyaan konyol saya disekitar kamera. Beliaupun dengan sabar dan telaten menjelaskannya….

Ketika pulang, saya hanya tercenung dengan apa yang sudah beliau-beliau lakukan. Sungguh tidak ada kesan saya senior dan kamu adalah junior… itu yang membuat kami nyaman…. Hingga ini membuat saya ingin terus belajar untuk menghasilkan karya yang lebih baik dan baik lagi….

Ini nyata, u r my inspiration….
 
posted by Giel at 8:23 PM | Permalink | 5 comments
Tuesday, June 05, 2007
Lelakonmu Gil!
Itu yang sering teman saya lontarkan ketika saya berkeluh kesah atau curhat tentang apapun, baik itu kesedihan maupun kebahagiaan… memang, saya bukannya tipe orang yang mampu untuk menyimpan ‘rasa’ yang saya rasakan untuk diri sendiri… saya terbiasa sharing dengan seseorang yang saya percayai betul.. bisa itu kakak kandung saya atau teman terdekat di kantor saya… dan itu membuat beban hidup saya menjadi lebih ringan, apalagi jika mendapatkan solusi terbaik… rasanya ucapan terimakasih belum cukup untuk mereka yang berjasa….

Komunikasi yang terjalin apik, rapih dan saling percaya itu menjadi dasar saya dan orang-orang terdekat saya selama ini. Sekecil dan serumit apapun masalahnya saya komunikasikan. Sering memang terjadi konflik batin ketika saya diberikan solusi atau nasihat yang bertolak belakang dengan hati dan nurani saya… untuk kasus yang satu ini, sering juga timbul sifat badung untuk tidak memenuhi atau menjalani nasihat mereka.. hahahaha… dan jika sudah kepentok masalah yang lebih besar, baru menyadari kekeliruannya… dasar manusia! Eh maaf, dasar si agil! :P

Lelakon si agil sebagai manusia dengan warna warni kehidupannya terkadang jadi bahan tertawaan kami sendiri. Awalnya jelas pedih dan sakit jika yang jadi bahan adalah kekonyolan sendiri, tapi dibalik smeua itu ada karunia… ya karunia untuk lebih bersabar, dewasa dan bijak dalam mengambil langkah dalam menyelesaikan masalahnya…

Teman sayapun menyadari betul bahwa dengan terjalinnya komunikasi yang baik antar teman akan sangat membantu dalam memecahkan suatu permasalahan, bail itu masalah di pekerjaan atau masalah personal. “Second opinion” ternyata dapat membuahkan putusan yang lebih bijaksana, dan yang utama adalah mendapatkan support bahwasannya apa yang telah dilakukan adalah kajian dan cerminan untuk dimasa yang akan datang…

Untuk sekarang, saya sedang melewati fase itu…. Fase dimana saya harus lebih legowo untuk kehilangan semua modal yang sudah dikeluarkan untuk suatu bisnis hosting yang awalnya saya tidak rela, tapi teman saya selalu mengatakan bahwa itu rejekinya gil, bukan rejekimu.. ya sudahlah, saya hanya bisa mendoakan agar apa yang telah saya luangkan tidak sia-sia. Amin…

Oh ya, saya pikir, kita sesama blogger memiliki hak yang sama, dapat mempostingkan apapun, baik tentang masa lalu atau tentang angan dan mimpi… kita punya kehidupan masing-masing yang tidak berhak rasanya kita untuk saling melarang…

Ah, rupanya pelajaran kehidupan masih harus saya timba di setiap saat, setiap langkah dan di setiap hirupan nafas….
 
posted by Giel at 2:59 PM | Permalink | 2 comments