Thursday, June 19, 2008
~jalan salah yang kulalui~
argghhh rasanya kangen sekali untuk posting di rumah sendiri... sebetulnya banyak sekali cerita perjalanan hidup saya di dua bulan terakhir ini, namun masih belum cukup legowo saya untuk berbagi dengan para blogger semua... suatu saat nanti, akan saya ceritakan untuk semua....

Dipertengahan masa itu, masa yang membuat saya lelah dan jengah dengan satu kondisi, solusi terbaik untuk saya sementara ini adalah hunting.... dimana waktu hunting membuat saya lebih merasa segar dan bahagia.. entah kenapa...

Saya beserta sahabat terbaik saya mencari-cari lokasi yang dekat dengan Jakarta untuk hunting, merasa Bogor adalah tempat terdekat dari segi WAIT *baca WAktu dan duIT*, akhirnya saya googling lokasi mana yang belum kami singgahi. Bogor daerah barat, timur, utara, selatan dan tengah saya telusuri, hmmmm rasanya nyaris sudah terkunjungi semua..... tapi Wait!!! *yang ini betul-betul tunggu artinya* saya melihat disatu milis Kumpulan Fotografer Bogor, mereka baru saja hunting di salah satu curug yang masih cukup lumayan perawan... hmmm asik juga... saya telusuri betul dimana lokasi dan bagaimana menjangkau lokasi tersebut dengan kendaraan umum.... starting for adventure! yippiiiiii!!!

Maksud dari judul postingan saya kali ini,
bisa dimengerti setelah membaca semuanya.. hihihihih


Dengan bermodal informasi dari internet dan nekad berbaur dengan modal rajin bertanya, akhirnya kami memutuskan pergi ke lokasi tersebut di pertengahan bulan mei... *wuiiidddiihhh telat banget si agil postingnya! mangaaaaaaappp temans-temans*

Kami turun dari angkot di daerah Sentul City Bogor, dan kemudian nyambung dengan ojek menuju desa Bojong, melalui perumahan mewah
Sentul City.... nah disini dimulai saling bertanya, karena ternyata tukang ojekpun tidak begitu mengetahui persis dimana lokasi curugnya... hwoooooaaaaaa tolooonngggg akhirnya kami diberhentikan di satu daerah di dataran tinggi setelah salah satu penduduk menunjukan jalan setapak untuk mencapai lokasi curug. Curug Koneng (ada yang mengatakan pula ini Curug Luhur) teramat kecil dari kejauhan.. fiuhhhh perjuangan segera dimulai. Untungnya ada anak kecil yang mau jadi penunjuk jalan. Langkah kaki saya begitu perlahan, soalnya jalan setapak yang kecil dan sangat licin, bekas hujan semalam dan berkontur menurun sangat curam, yang saya pikirkan hanya satu.. gimana agar saya dan tas kamera tidak terjatuh :D

Berkali-kali saya tanya ke anak itu, apa betul ini jalannya *secara curam gitu loh jalannya, impossible banget kalo ada pengunjung yang mau rela jalan yang menantang begini*, dengan santainya si anak bilang.. iya Bu lewat sini... saya tanya lagi apa banyak pengunjung ke curug, dia menjawab banyak juga.. rame kok kalau hari libur... argghhh semakin gak mengerti deh kok mau-maunya sih pengunjung datang kesini...

Setelah jalan kaki sekitar lebih dari 1.5 jam, akhirnya... kami tiba juga di curug ini... fiuh... Disambut oleh Bapak Enoh (?) yang datang untuk memungut tiket masuk dan biaya untuk foto-foto hwooooaaaaa dia menunjukan surat yang sudah kucel dari dalam dompetnya, surat yang menyatakan untuk kegiatan motret dikenakan biaya 250 ribu... OMG! tambah puyeng saja saya memikirkan semuanya... *hiperbol.com*. Dengan jurus bahasa sunda yang alhamdulillah masih lumayan faseeeehhhh, saya berdialog dengannya untuk dapat membayarnya tidak seharga yang tercantuk dalam surat, karena foto ini hanya saya gunakan sendiri bukan untuk komersil... syukurlah, satu angka disepakati dan dengan kami membeli makanan dan minuman di warung istrinya.. not so bad lah....

Turun ke curug saya langsung keluarkan tripod dan mulai cari spot. Angin sangat kencang sehingga lensa cepat sekali tertutup percikan air... salah duanya ini hasilnya, hanya untuk berbagi saja.... jujur saat itu, saya hanya memikirkan bagaimana nasib saya pas pulangnya nanti... hiks... *betul-betul nggak konsentrasi deh...*



Sambil istirahat kami ngobrol dengan Bapak Enoh, istrinya dan anaknya, saya tetap bersikeras menanyakan masalah pengunjung, ada anak kecilkah, orang tuakah... lagi-lagi saya mendapatkan jawaban yang sama dengan si bocah guide itu... banyak kok Bu... duuhhhh anehhh makin aneh, kok pemerintah tidak menyediakan fasilitas jalan untuk pejalan kaki yang lebih baik ya...

Saya berkeluh kesah kepada mereka bagaimana perjalanan waktu pergi ke curug ini, penuh perjuangan dan energi ekstra... mereka bilang "mungkin Ibu terbiasa di kota dan tidak pernah jalan jauh".. duuhhh nggak juga kok... Lantas, bapak Enoh mengatakan satu kalimat yang saya cecar terus, ketika dia mengatakan perjalanan kan paling 30-40 menit Bu.. itu kalau jalan santai... dan jalan setapaknya pun sudah berbatu... ha??? jalan setapak berbatu? dimana Pak?... si Bapak balik tanya memangnya Ibu jalan lewat mana? saya menunjukan jalan ke arah jalan tempat kami datang... si Bapak langsung bilang.. astagfirullah.... ya itu mah jauh atuh Ibuuuuuuuuu..... jalan yang betul nya mah kesinih *sambil menunjukan jempol kanannya, kearah jalan yang berlawanan dengan jalan kami datang*

Jalan gelap yang kau pilih...
penuh lubang dan mendaki....
jalan gelap yang kau pilih...
*lagunya Iwan Fals terngiang-ngiang di telinga saya*

Hmmmmm, akhirnya tenanglah sudah hatikyuh... heheheh namun cuaca sudah mendung, karena takut hujan, kami memutuskan untuk kembali cepat setelah selama nyaris 3 jam kami habiskan waktu disana... Kami pulang ke JALAN YANG BENAR..... hehehe

Sepanjang perjalan pulang, ingatan saya langsung terbang ke informasi yang saya dapatkan di internet... memang indah view sepanjang perjalanan ke lokasi, jalan yang enak untuk dilalui *biarpun jalan setapak*... ini yang betul... hehehehe
saya berbagi lagi ya disini...




Sebetulnya, banyak sekali foto Human Interest yang bisa terambil.. tapi mendung yang membuat kami berjalan cepat, jadi tidak lega waktunya untuk hunting foto HI.... entah kapan lagi saya bisa datang ke tempat ini lagi.....

Sooooo, inilah bagian kecil dari cerita saya selama kurun waktu dua bulan ini... disamping tentunya timbunan dari onggokan kertas untuk tender yang kudu bin wajib saya kerjakan juga.. hiks....





 
posted by Giel at 10:27 PM | Permalink | 0 comments