Tuesday, August 29, 2006
Sedia payung sebelum hujan - Peringatan Dini
Yang ini bukan peringatan dari Mbak Dini, nama yang mungkin dimiliki oleh banyak wanita cantik di negeri ini. Bukan pula satu moment untuk memperingati hari lahirnya Mbak Dini. Dini disini dilahirkan oleh suatu departmen di Negara kita yang menyediakan data akurat dan informasi untuk selanjutnya di beritahukan kepada publik. Departemen Data dan Informatika yang bekerjasama dengan BMG menyebarluaskan tentang Peringatan Dini Mencegah Tsunami.

Semalam ketika saya sedang menikmati rasa penatnya hari selasa, sambil mendengarkan Economic Dialog di Metro TV tentang masalah korupsi yang terjadi di Indonesia ditengarai oleh menggelontornya dana bantuan dari World Bank untuk proyek-proyek besar yang sedang dan telah selesai dilakukan. Dipandu apik dan tajam oleh Desi Anwar dan melibatkan direktur WB di Indonesia dan seorang ‘aktifis’ anti korupsi dari INFID. Masalah yang sudah mendarah daging dan menjalar sampai ke akar di suatu instansi terkait memang sudah sulit untuk di berantas. Dengan dalih kepentingan, untuk level atas, dan belum tercapainya rasa sejahtera (menyangkut urusan perut) untuk level menengah ke bawah inilah yang menjadikan problematik ini menjadi lebih parah, sehingga kita yang sudah menjadi nominee bahkan ada kecenderungan untuk meraih award “Negara terkorupsi di dunia” entah ditahun berapa…

Ya sudahlah Gil, bukan pula membiarkan apa yang mereka lakukan, tapi apa yang bisa saya perbuat untuk itu??? Cukup sebagai penonton yang hanya bisa mengelus dada…

Namun bukan masalah ini yang ingin saya kupas disini, tapi masalah lain yang cukup membuat saya lumayan agak berfikir terus…

Saat iklan, saya pindahkan channel TV ke TV7, dan saya baru mengetahui bahwa ada iklan layanan masyarakat yang memberitahukan tentang akan terjadinya gempa dan tendensi akan terjadinya gelombang Tsunami di suatu daerah. Untuk saat mendatang, akan terjadi gejala alam tersebut di wilayah Maluku. Iklan yang tidak bersuara, hanya terdengar suara yang melengking cukup lama sekitar satu menit, dimana mungkin diharapkan semua orang akan menyimak iklan tersebut. Informasi yang jelas tertulis disana tentang letak, kedalaman dan posisi dimana gempa dan tsunami akan terjadi.

Iklan itu sangat dahsyat dan mulia tujuannya, membidik semua lapisan masyarakat yang diperkirakan memiliki TV, dan tidak akan terjadinya penyalahgunaan oleh orang iseng yang hanya ingin memperunyam situasi dan membuat masyarakat resah, seperti yang telah terjadi ketika info bencana mengerikan itu dipublish lewat SMS. Namun saya menyayangkan iklan yang sedemikian akurat dan memberikan info penting, hanya dengan dering suara yang lama, awalnya saya pikir ada kerusakan di TV saya sendiri sehingga nyaris saya pindahkan channel, namun ketika saya membaca huruf yang relative kecil, tidak eyes catching, dan warna yang sedikit muram (putih kebiruan), barulah tersadar bahwa iklan itu sedemikian pentingnya.

Saya tidak tahu apakan iklan tersebut sudah di sosialisasikan oleh stasiun TV lainnya ya?, maklum, saya jarang sekali menonton TV, walaupun iya, waktunya sangat terbatas, maksimal 2 hingga 3 jam perhari nya, itupun saya pilih-pilih cara yang menarik agar membuat saya bisa tertidur nyenyak. Lha, sekarang bagaimana nasibnya jika ada seorang yang tidak pernah punya waktu untuk nonton TV atau paling ironisnya, jika tidak memiliki TV??? Bisa-bisa tsunami lewat begitu saja di depan hidungnya! Atau jika iklan itu tanpa suara, yang biasanya ketika iklan kita berangsut pergi ke dapur untuk cari cemilan atau minum atau baca Koran.. itu kan yang suka terjadi??? Iklan yang sedemikian hebatnya itu bisa tak berfungsi sama sekali…betul, saya menyayangkan sekali, seandainya itu yang terjadi….

Atau ini hanya saya saja yang tidak mengenal seni advertising ya… yang tidak menguasai tatacara bagaimana meng-create awareness campaign tentang bencana alam yang akan terjadi… tentang suatu berita buruk yang akan terjadi…
 
posted by Giel at 9:59 PM | Permalink |


2 Comments:


  • At 4:17 PM, August 30, 2006, Blogger TaTa

    Hehehe mungkin maksudnya biar orang yang liat tivi memberitahu sama orang yang nggak punya tivi mbak hehehe pesan berantai geto

     
  • At 10:30 AM, September 01, 2006, Blogger DeLaKeke

    untuk masalah bencana, sebenarnya kita masih kekurangan teknologi, ketinggalan bgt lah.Buktinya Merapi kemarin, prediksi BMG malah meleset, yg ampuh malah teknologi dan pengetahuan seorang Mbak Marijan.Yang terjadi malah Gempa Bumi...
    Gimana bisa ya...Amerika aja bisa mengetahui lebih cepat terjadinya bencana di negara lain dibanding kita negara kita sendiri, sampai berbeda pula perkiraan skala gempa..??? tanya Kenapa?