Thursday, July 27, 2006
Parit sembilan….
Pernah masuk got atau parit?… aduh… amit-amit deh… bukan cuman ngebayangin sakitnya.. tapi ngebayangin juga bau busuknya got atau parit yang ada di hampir semua parit di jagat raya ini … namanya juga parit!

Parit satu aja sudah kebayang gimana situasinya kan? gimana kalau jumlah paritnya lebih dari satu, hem…… Tapi yang ini beda lho, masuk ke Parit Sembilan bukan rasa sakit dan bau busuk yang akan dirasakan… tapi rasa nikmat, enak dan kenyang setelah kita keluar dari parit tersebut…. He he he… iya lah.. itu nama salah satu restoran sea food yang sekarang lagi naik daun di Bandung… Judulnya sih pesta makan kepiting… tapi yang di jual disana tidak hanya kepiting tapi sea food secara keseluruhan… menunya cukup beragam dan harganya pun seimbang dengan rasanya. Di jamin tidak akan merasa rugi mengambil kocek dari dompet dengan imbalan kita dapat merasakan menu makanan bercita rasa lumayan enak….

Restoran tersebut terletak dijalan Cendana, masih tetap mempertahankan bentuk rumah aslinya… hanya ditambah 2 buah meja di teras depan, sekitar 10 meja di dalam rumah dan sekitar 30 meja di ruang samping, sehingga dapat memuat lebih dari 100 orang.. cukup sesak juga.. tapi meja dan kursinya di tata rapi sehingga masih terasa nyaman. Pertama kali datang ke sana, pas tepat di jam makan malam, sehingga saya harus berebut cari tempat parkir dan otomatis tempat duduk. Banyak terlihat yang pengunjung yang baru datang berdiri di samping meja yang kelihatannya akan ditinggalkan. Kejadian yang begini ini yang paling menyebalkan ya! Menunggu atau ditunggui orang.. rasanya.. kita seperti melihat bayangan awan di atas wajah mereka dengan tulisan.. “cepet dong makannya!!!” wakakakkkk

Di samping dinding sebelah kiri terlihat beberapa akuarium yang berisikan ikan segar yang siap di order.. dari mulai ikan mas sampai kerapu. Saya melihat ada sebuah akuarium juga yang berisikan kura-kura… dengan takut dan penasaran saya pura-pura nanya dengan mimik muka bego, agar mereka tidak tersinggung … Mas, kalau kura-kura yang paling enak masaknya di gimanain?.. apa yang dijawab oleh mereka? Wah Mbak… saya nggak tega ngulitinnya juga Mbak, apa lagi masaknya.. ini hanya hiasan aja kok…. Fiuh! lega banget perasaan saya… duh masa sih mahluk yang lucu begitu ada yang tega juga makannya? Di kasih gratis pun saya nggak mau!



Selain akuarium, disana banyak pula keranjang-kerangjang kotak yang berisikan kepiting-kepiting segar. Ada beberap jenis kepiting, ada jenis soka, banci, daging dan telur, harganya pun bervariasi… saya melihat nampaknya ukurannya nyaris sama, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Harganya dihitung per ons dari mulai lima ribu hingga tujuh ribu rupiah per ons nya. Kita bisa memilih langsung kepitingnya. Namun saya sih betul-betul percaya kalau mereka tidak akan pernah memberikan kepiting yang sudah tidak layak di konsumsi, sehingga saya paling order dengan menyebutkan jumlah kepitingnya saja. Sedangkan jenis ikan lainnya ada pula yang di simpan dalam kotak stereoform di sudut belakang dekat dapur.

Menu yang tersedia sangat beragam dari mulai menu pembuka, sampai minuman dingin, dapat dilihat di buku menu plastik tebal berwarna kuning dan hijau kontras. Segala macam olahan seafood tersedia juga dari yang dibakar sampai di masak. Khusus untuk kepiting, banyak bumbu yang ditawarkan, tapi yang terkenal dan banyak di rekomendasikan orang adalah Kepiting bumbu Singapore. Saya coba dan betul-betul setuju dengan apa yang mereka katakan. Rasa pedas dan bumbu rempah amat sangat menyengat, membuat kita terbius untuk cepat melahap makanan yang disajikan dengan nasi hangat… Di kunjungan berikutnya saya mencoba dengan bumbu yang lain, goreng mentega… he he he…. Ternyata tak kalah enaknya, malah untuk yang ini kepiting sengaja di goreng garing dengan tepung berbumbu terlebih dahulu.



Dengan harga yang relatif terjangkau (untuk harga kepiting, sedangkan untuk makanan sea food yang lain, nyaris sama dengan restourant yang lainya) dan cita rasa yang lumayan enak, saya bisa berkomentar bahwa makan makanan seafood tidak dijamin dengan melihat jarak lokasi restoran dengan pantai atau laut sebagai bahan materialnya. Kota Bandung yang hanya di kelilingi gunung mampu memberikan pelayanan kuliner seafood yang baik dengan menjaga kualitas bahan makanan dan masakannya. Penasaran? Cobain deh!
 
posted by Giel at 11:23 PM | Permalink |


5 Comments: