Monday, July 17, 2006
Airmata mengalir kembali menuju barat ….
Tersentak hati saya kembali ketika mendapat kabar tentang gempa dan tsunami yang melanda kawasan pesisir pantai selatan di propinsi Jawa Barat. Diawali dengan guncangan gempa sebanyak tiga kali, yang dirasakan juga oleh sebagian warga ibu kota Jakarta sekitar pukul 3 sore tadi.

Pantai Pangandaran yang indah, pantai favorit keluarga kami ketika melewati hari libur, boleh dibilang keluarga kami nyaris setiap tahun sekali pasti menyempatkan datang ke pantai indah itu, menjadi korban selanjutnya dari serangan tsunami yang begitu tiba-tiba datang menyerang. Tempat favorit kami menginap antara Hotel Bumi Nusantara dan atau Hotel Pantai Indah Barat yang berada tepat di pinggir pantai. Hotel Bumi Nusantara yang paling sering kita tempati, sehingga kami bisa menawar harga hingga 30 – 50 %, dengan pendekatan sapaan berbahasa Sunda, suasana hotel yang lumayan enak, dengan memiliki kolam renang yang tidak terlalu besar, berada di atas jalan yang memisahkan antara area hotel dan laut lepas. Sehingga jika sore hari tiba, kita bisa menatap tenggelamnya matahari dari bibir kolam renang.

Sayang jika bencana itu datang sekarang dan menghantam sejumlah bangunan yang terletak di bibir pantai, apa termasuk pula hotel yang sering kami tempati?. Saya masih terus mencoba untuk mencari info dari TV. Kenapa beruntun ya? Rentetan bencana yang terlalu kerap menyapa negara kita…

Ps. Ikut berbela sungkawa atas musibah gempa dan tsunami yang terjadi sore hari ini di pesisir selatan pantai Jawa Barat, yang hingga tulisan ini di posting kan, jumlah warga yang meninggal sudah mencapai 37 orang.
 
posted by Giel at 10:03 PM | Permalink |


0 Comments: