Tuesday, November 14, 2006
Kota melet
Baru ngeh rasanya ketika saya berkunjung kembali ke kota favorit saya untuk berlibur, Yogyakarta, bahwa banyaknya logo wajah yang sedang menjulurkan lidah (melet) di setiap bagunan yang saya lihat. Ternyata, logo yang merupakan pengaruh budaya hindu yang kental terbawa ketika dari jaman kerajaan Mataram, yang memiliki arti untuk menolak bala yang hendak masuk kedalam bangunan. Coba saja simak logo itu yang selalu berada tepat diatas setiap pintu masuk, at least di pintu masuk di lokasi yang saya singgahi saat itu. Dimana saja? Mari ikuti saya….

Berpedoman pada website yogyes.com , dimana banyak sekali memberikan informasi tentang kota yang banyak sekali memiliki istilah, dari mulai kota pelajar, kota gudeg, kota wisata, kota budaya sampai kota lesehan. Kemarin pagi saya sempat melihat di TV bahwa di Jogja akan di launch wisata balon udara pertama di Indonesia tahun depan, coba! Kenapa Jogja? Kenapa gak Jakarta???

Kembali, ke “paririmbon intelek” ternyata dari sekian puluh kali saya pergi ke sana, tempat ini yang belum saya datangi… weleh! Taman Sari, sering dengar nama tempatnya tapi kok yang nggak dijabanin datang gitu lho Jeng!. Setelah melihat foto dan membaca tulisan dan artikel di beberapa blog, akhirnya diputuskan saya harus pergi kesana… Dan ternyata saya nggak merasa rugi dengan mengeluarkan tiket masuk yang cukup murah hanya limaribu rupiha dan seribu untuk yang membawa kamera dan mendapat banyak pemandangan indah, pikiran yang langsung melayang membayangkan raja dan para selir yang bercengkrama disana dan hati yang sejuk melihat kolam dan pot-pot tanaman yang ditata asri. Seluruh bangunan yang dibuat pada tahun 1756 sampai 1765 berdiri di areal sekitar 7 hektar. Agak sedikit sulit membayangkan ketika sang pemandu menerangkan awal mula sejarah ‘istana’ ini dibuat yang berada dipinggir laut saat itu….

Dari mulai pintu gerbang kemudian masuk ke dalam komplek hingga sampai ke gerbang belakang (sebetulnya malah ini pintu utamanya dulu, hanya saja sekarang sudah tertutup oleh pemukiman masyarakat yang masih ada relasinya dengan abdi dalem raja saat itu), saya ditemani oleh pemandangan eksotik dan cantik. Ini hasil beberapa foto yang saya ‘klik’ saat itu…




Diluar komplek pemandian Taman sari terdapat pula areal mesjid yang letaknya dalam tanah melalui lorong, dimana dipercaya saat itu ini merupakan jalan rahasia ke pantai selatan. Sumur Gemuling, salah satu bagian eksotik dari bangunan ini, yang terdapat di bagian tengah dan dikelilingi oleh 5 jendela batu di lantai teratas yang melambangkan waktu shalat dan 8 jendela batu di lantai bawah yang mencerminkan arah mata angin.


Situs Pesangrahan (Water Castle) yang sudah hancur dan lebuh hancur lagi ketika terjadinya musibah gempa kemarin, membuat bangunan ini sudah tidak berwujud… hanya ketika dijelaskan maksudnya, akhirnya kita menjadi mengerti tempat apa ini dulunya. Rupanya tempat ini diperuntukan untuk para selirdan raja beristirahat, terlihat bangunan di lantai dua yang memiliki jendela besar sekali (namun setelah saya baca di beberapa artikel sejarah, ternyata fungsinya berubah ketika jaman penjajahan berlangsung). Diareal ini pun ada induk bangunan yang dijadikan raja bersemedi, dikelilingi oleh lima bangunan kecil di sekitarnya. Hanya sayang bangunan bersejarah itu sudah menyatu dengan bangunan rumah yang merapat persis di sebelahnya, sehingga aura sakral sudah teramat bias.


Kepergian saya ke Kraton Yogya hanya ingin berburu foto saja, selain dikarenakan jarak yang dekat dengan Taman Sari, sehingga tidak banyak waktu yang terbuang. Tapi tetap saja, memasuki wilayah ini ada aturannya, diantar oleh pemandu yang kakinya kuat karena tanpa menggunakan sepatu alias ‘nyeker’ masih bisa berjalan santai diatas pasir yang tersengat matahari, saya ngintil sang pria perkasa ini mengitari Kraton sambil mendengarkan sejarahnya yang hanya sedikit masuk ke otak saya.



Nah, di dalam kraton rupanya sedang ada pertunjukan wayang kulit, penontonnya sekitar 10 orang, da juga orang asing yang duduk manis menikmati. Rupanya ini agenda rutin pada hari sabtu, sedangkan hari minggu berupa pagelaran seni tari dari pukul 11 hingga pukul satu siang.


Penasaran dengan issue hancurnya candi Prambanan, akhirnya diputuskan juga untuk ‘menengok’ ke sana. Terbyata areal yang sekarang sudah dikelilingi oleh pagar besi sehingga pengunjung hanya bisa menikmati candi tersebut dari luar saja, selain faktor sedang dalam taraf perbaikan juga factor keselamatan bagi pengunjung merupakan pertimbangan utama kenapa hingga kini wilayah tersebut belum bisa dibuka seperti biasanya. Aduh, cepat-cepat diselesaikan ya proyeknya….


Ritual lainnya yang saya lakukan di kota ini pastinya makan gudeg di Yu Djum daerah Wijilan, makan pecel dan sate lemak di Bringharjo, belanja di Mirota dan pastinya menikmati pengamen jalanan malioboro di tengah malam.

Memang, menikmati kota Jogja memang tidak pernah ada habisnya!
 
posted by Giel at 1:22 PM | Permalink |


10 Comments:


  • At 9:12 AM, November 16, 2006, Anonymous Anonymous

    mana foto2nya?mana foto2nya?

     
  • At 5:30 PM, November 16, 2006, Anonymous Anonymous

    woo..main ke jogja toh? memang di jogja itu banyak yang melet. Termasuk saya :p

     
  • At 6:01 PM, November 16, 2006, Anonymous Anonymous

    wuiiih...keren euy...jago juga maen jeprat jepretnya. kapan2 kalo mo jogja lagi ajakin saya yah...hehehe..

     
  • At 4:36 AM, November 17, 2006, Anonymous Anonymous

    Juragan web hosting saya orang jogja asli dan saya belajar banyak darinya ttg Jogja dan cukup piawai utk membuat saya berniat main berkunjung ke jogja lagi setelah sekian lama belum kesana lagi...

    Memang jogja kayak akan budaya dan makanan enak dan murah pula... :)

    Lama sudah blom sempet mampir kesini, sibuk dgn project apa aja nih? Salam kangen dari Negeri si bau kelek!

     
  • At 11:10 AM, November 17, 2006, Blogger Er Maya

    jogja memang selalu membuat kita pengen balik lagi kesana..

    jadi inget pas berkunjung ke prambanan seminggu seblom gempa :)

     
  • At 1:32 AM, November 18, 2006, Anonymous Anonymous

    salam kenal :)
    aku jadi kangen pulang ke jogja. btw emang taman sari sebersih di foto2 itu ya? terakhir aku ke sana (mungkin 7 taun yll) kayaknya gak sebersih itu, hehehe.

     
  • At 10:16 AM, November 19, 2006, Blogger Y7 team

    IMO, Jokja itu biasa-biasa aja. Yang luar biasa ya.. promo nya ;)

     
  • At 1:46 PM, November 19, 2006, Blogger Maeasti

    Waa lengkap banged liputannya Mba...jadi tambah kangeeeen.

    Kapan-kapan ke Jogja bareng yukss Mbaa :)

     
  • At 1:49 PM, November 19, 2006, Blogger Maeasti

    Humm lengkap banged liputannya Mba, jaid tambah kangeen :P

    Kapan-kapan ke Jogja bareng yuksss :)

     
  • At 12:36 PM, November 24, 2006, Blogger FLaW

    nice coverage. jadi pingin kesana. hehe..ditunggu coverage dari tempat2 lain yah. :)