Wednesday, September 12, 2007
‘Gak hanya tahu ternyata……
Berawal dari keinginan untuk hunting diakhir minggu menjelang bulan puasa dan keinginan untuk bermanis manja dengan keluarga di Bandung… hmmm pilihan sulit… hihihihi…. Akhirnya diputuskan untuk mencari tempat hunting disekitar Bandung, agar semua keinginan dan kepentingan bisa diwujudkan… hmmmm

Kota yang pernah dikunjungi oleh teman kantor saya untuk survey suatu proyek perikanan letaknya di daerah Sumedang. Pulangnya saat itu membawa segelintir hasil bidikan yang membikin ngiri juga, sayang sedikitnya waktu dan ‘terganggu’ dengan acara wawancara pengambilan data yang dilakukan membuatnya hanya kebagian ngeklik shutter beberapa kali saja…. Waaahhhhh, sumedang.. kota yang lumayan sering saya kunjungi dulu, tempat persinggahan yang dinanti saat saya dan keluarga sangat rutin pergi ke Cirebon ketika kakak sulung saya menetap disana. Saking menjadi salah satu tempat favorit kakak saya yang ketiga untuk memuaskan hobi makan tahu, sering kali kami hanya sengaja pergi ke kota itu hanya untuk makan tahu saja di rumah makan Palasari. Si Oting salah satu pelayan yang amat sangat tahu kebiasaan keluarga saya, bahkan dia sering kali dijadikan tempat ngutang kakak saya ketika dia lagi jadi ‘bandel-bandelnya” hahahahaha kasian deh….

So, ketika teman saya mengajak untuk re-hunt dikota itu dengan semangat 45nya saya terima… yuuukkkkk memang sudah beberapa tahun saya tidak pernah melakukan perjalanan ke kota tiu ataupun hanya melintas…. Asikkk sekalian nostalgia deh….

Biasa, internet adalah pembuka mata awal sebelum saya berpergian. Surfing dan browsing tentang kota itu, mencari info dimana letak Point Of Interest untuk dibidik. Yang jelas, areal persawahan yang masih ndeso atau alami banget yang saya cari, moga bisa juga motret human interest.. petani atau apalah disana…. Yippi!

Ada beberapa lokasi persawahan yang dijabarkan dibeberapa rumah web, namun setelah cross check dengan salah seorang ‘informan’ dikatakannya bahwa daerah Wado yang lebih banyak memiliki spot untuk penembakan. Satu tempat sudah masuk dalam agenda. Disarankannya untuk pergi juga ke area wisata tama Gunung Tampomas, hanya harus berjalan lumayan jauh… waduhhhh waktu yang harus terbagi akhirnya diputuskan untuk tidak pergi kesana….

Ada dua hal baru yang membuat saya lebih banyak tahu tentang kota tahu, tahukah?
Hihihihi…. Ada dua tempat yang baru dikembangkan oleh pemda setempat yakni Kampung Toga, tempat peristirahatan yang dilengkapi dengan segala macam fasilitas olahraga yang menantang adrenalin kita untuk melakukannya… hmmm untuk sementara ini makasih deh…. Saya belum berani untuk terima tantangan maen paralayang atau rafting… hihihi…


Satu tempat lainnya yakni Taman agrowisata Nangorak. Hmmmmm sayangnya lokasi dan informasi tentang tempat itu di internet masih amat sangat minim, sehingga saya agak kesulitan membayangkan dimana letak persisnya lokasi tersebut. Hanya ada satu link info tentang tempat itu membaca artikel itu, semakin saya tertarik ingin pergi kesana. Saya sempatkan telp Pak Wisnu, salah satu pengelola tempat tersebut, hanya untuk memastikan apakah lokasi terbuka untuk umum dan menanyakan lokasi persisnya. Biarpun Pak Wisnu menjelaskan detail, tapi tetap saja saya tidak dapat membayangkan… aaahhhhhh gimana besok aja deh…. Hehhehehe

Duuhhhhh beruntungnya Jakarta Bandung dapat dilewati dengan cepat via tol sekarang, sehingga sisa perjalanan dari Bandung ke Sumedang yang memakan waktu sekitar satu jam membuat badan tidak terlalu capek. Dipagi hari itu, saya sudah melahap tahu di tempat langganan dan dilayani oleh Oting yang sudah tidak gondrong lagi rambutnya.. (maklum dia bekas preman.. heheheheh). Zlllrrruuupppp tahu panas dan lontong kecil yang dicocol ke sambal kecap dengan bawang putih dan cabe rawit yang menyengat, ditutup dengan teh manis hangat membuat badan lebih segar dan bergairah kembali…

Up’lah! Secepatnya saya duduk di mobil yang kami arahkan ke daerah Wado untuk memulai hari. Tidak dalam hitungan jam kami sudah berhenti di beberapa titik tempat penembakan. Awan dan langit saat itu sangat bersahabat. Terimakasih Tuhan….

Pemandangan yang indah, khas alam pedesaan nan asri. Lokasi yang dikelilingi oleh gunung dan bukit dan udara segar tanpa polusi wuuiiiihhhhh nyamannya…. Saya yang baru pemula belajar motret landscape dengan keterbatasan kamera, hasilnya jauh dari lumayan… tapi cukuplah untuk menambah 'rasa' di liputan ini… hehehhee



Pergi menuju ke Taman Agrowisata Nangorak sesaat sebelum makan siang, rasa lapar tidak saya rasakan. Ingin secepatnya tiba dilokasi. Menyusuri jalan yang terinfokan di satu-satunya artikel diatas plus plus plus bertanya ke penduduk (terhitung berapa kali kami Tanya kan? Karena takut tersesat, soalnya tidak ada petunjuk jalan yang jelas). Poin awal adalah Makam Gunung Puyuh, ketemu dengan tempat itu tinggal ikuti jalan utama terus. Berawal dari jalan yang beraspal, tapi sudah menyempit, disuguhi oleh persawahan, ladang sayuran dan kolam ikan yang tiada habis… cantik sekali. Semakin lama semakin kecil dan menanjak, banyak kelokan dan tanjakan tajam (disarankan untuk menggunakan kendaraan yang fit dan jeep). Awalnya saya sudah patah semangat melihat kondisi tanjakan yang sangat curam… dimana sih lokasinya? Bagus gak sih? Tapi kalau membayangkan betapa semakin naiknya jalan, pasti pemandangan akan semakin bagus…. Tapi mbok ya… jalannya hot mix gitu lho!

Setelah sekitar 4 km-an jantung saya berdegub, sampailah dipuncak bukit itu.. terlihat hamparan kebun jagung habis panen dan hamparan pohon teh yang nyaris kering… Ada persimpangan jalan disana namun tonggak informasi sangat jelas, sehingga arah persemaian strawberry dan melon emas-lah yang kami tuju lebih dahulu. Diakhir perjalanan ini, terlihat areal parkir, rumah atau base camp penjaga dan satu buah bangunan untuk kantin pas terletak dipuncak, sehingga pemandangan disekitarnya adalah lembah dan gunung tampomas terlihat gagah dari tempat ini.

Ternyata tidak sia-sia datang ketempat ini. Istirahat dari lutut yang masih gemetar dan rasa haus, saya menuju kantin yang ada disana. Seorang lelaki menyapa kami ramah dan mempersilahkan kami untuk bergabung. Terlibat pembicaraan yang mengasikan, ternyata Bapak Made yang kami temui itu adalah salah seorang perintis agrowisata disini. Beliau adalah seorang agronomist yang membabat alas dari perkebunan teh yang tidak terawat dan hutan alang-alang yang tidak produktif disulap menjadi suatu areal pertanian dan perkebunan seluas nyaris 20 hektar. Awal mulanya tempat ini hanya untuk dijadikan tempat research saja yang bekerjasama dengan BPPT dan pemkab. Visi dan misi yang sangat jelas ingin membangun daerah Sumedang yang mandiri dari sektor pertanian dan perikanan, membuahkan respon positif dari pemerintah daerah. Dengan dukungan dari berbagai pihak, dan mudah-mudahan tetap didukung dengan total, sehingga kota Sumedang dapat memenuhi kebutuhan ikan dan pertanian lainnya dari daerah sendiri, karena sementara ini perikanan dan kacang kedelai untuk bahan tahu-pun ternyata masih import dari daerah lain…. Hmmmm sayang sekali.



Guna memaksimalkan sumberdaya alam dan manusia yang ada, akhirnya lokasi yang diresmikan oleh Menristek tiga tahun lalu, diberdayakan menjadi tempat lokasi agro wisata, jadi tidak hanya semata-mata untuk penelitian saja. Distribusi dan kontribusi dari pengunjung loka wisata ini diharapkan dapat menambah dan atau meningkatkan kualitas infrastruktur disana.

Saat ini, disana ada peternakan domba garut, pembibitan dan persemaian melon emas, strawberry, pengembangan ikan dari ikan konsumsi sampai ikan hias, perkebunan jagung beserta tempat pengolahan jagung terpadu, tanaman obat dan sayuran. Fasilitas selain basecamp yang dapat digunakan, confirm dahulu, tempat camping dan rumah pohon. Dipeluk oleh pegunungan Rengganis di atas 1000dpml membuat tempat ini sangat sejuk dan nyaman untuk dinikmati…..

Semoga, Sumedang yang identik dengan tahu akan semakin meningkat dan berkembang di sektor ekonomi dengan difungsikannya lokasi agrowisata ini dengan baik, sehingga moto Sumedang Nyandang Tandang Kahayang dapat terwujud dan akan semerbak harum merambah di seantero Jabar.…..
 
posted by Giel at 6:12 PM | Permalink |


3 Comments: