Semenjak orang tua habis masa menemani (sebenernya sih bantu-bantu..) di rumah dan kembali ke Bandung, semakin saya gak percaya diri diam di rumah. Ini dua kali terjadi, ketika malam itu saya terbangun dan diluar hujan sedang deras-derasnya, saya gak bisa melanjutkan tidur di kamar. Duduk di sofa depan sambil sesekali melihat arah jalan takut air datang menggenang itu datang lagi… mata merem melek, hati gak tenang jadi penyebab keesokan harinya saya pusing tujuh keliling dan mata gak mau diajak melotot di kantor… sebel deh! Apalagi dengan isu yang berkembang bahwa hujan akan terus datang hingga tanggal 22 mendatang.. aih, lama kali!
Orang tua saya pun rupanya ikut ‘melihat’ kecemasan saya, setiap hujan di Bandung, dia pasti telpon, di Bekasi ujan gak Gil? Padahal tau sendiri gimana jarak diantara kedua kota itu hahahaha… but Thanks Mam!
Puncaknya hari ini, udara yang sangat cerah dan terang membuat saya semakin kalut… wah, ini pasti tipuan cuaca nih.. gimana tidak? Malam “ceng beng’ selalu identik dengan hujan deras.. sederas-derasnya seperti yang di harapkan dan dipercaya oleh warga Tonghoa yang menandakan hujan itu membawa berkah dan anugrah tersendiri untuk di tahun ini… alamak… ini opposite dengan doa saya sekarang ini…. Hujan boleh saja.. tapi jangan terlalu besar dan jangan sampai membuat banjir lagi….
Aniway, dimalam ini, saya ingin ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek untuk yang merayakannya.. Gong Xi Fat Chai!
…. Saling doakan yang terbaik saja ya….
Kita manusia biasa, wajar dong jika kita memohon pada sang pencipta. Walau kadang terkesan seenaknya.
sayapun ingin memohon seperti yang teh agil pinta. Hujan boleh saja.. tapi jangan terlalu besar dan jangan sampai membuat banjir lagi…
Btw, jika saya Parno. Rokok, Kopi, dan Music, kadang sangat membantu :)