Tuesday, October 31, 2006
Hujan itu baru datang…
Hari ini wilayah kampung Kebayoran Baru diguyur air hujan, hujan pertama yang datang menyapa dari sekian lamanya musim kemarau yang garang menaungi, walau hanya sekitar 15 menit saja, tapi sudah dapat menebar aroma bau tanah yang baru tersiram air… segar, ingat lembabnya tanah di hutan… saya sempatkan untuk duduk di ayunan kayu sambil menikmati udara dan angin sejuk membelai… hem…

Mendung dan awan yang bergelayut tebal menghiasi langit birunya Jakarta tadi. Biasanya, saat seperti sekarang ini kita mensyukuri nikmat ilahi, tapi ketika musim hujan mulai membawa petaka di beberapa tempat di Jakarta, kita sering berkeluh, kapan redanya nih hujan? Biarpun banjir yang menggenangi kota kita merupakan ‘kado’ dari kota tetangga.

Sudah banyak usaha yang dilakukan oleh pihak pemerintah kota untuk mengantisipasi banjir yang setiap tahun bertamu. Namun nampaknya usaha itu belum seutuhnya membuahkan hasil nyata, dengan masih banyaknya bagian-bagian ibukota ini yang terendam, bahkan sampai berhari-hari. “Pesta Banjir” yang diadakan setiap tahunnya, selalu juga dirasakan oleh saya yang tinggal di bagian timur kota, kota penyangga ibukota, Bekasi, walaupun tidak pernah sampai rumah, hanya di jalanan depan rumah tergenang hingga mata kaki atau betis, namun secepatnya bisa pergi berlalu…

Ok, mungkin terlalu dini jika kita sekarang membahas banjir ya.. mudah-mudahan tahun ini kita diberikan bebas voucher menginap di rumah masing-masing tanpa dihantui oleh rasa takut untuk berkemas-kemas mengungsi di malam hari, seiring dengan naiknya volume air didalam rumah…

At least untuk hari ini, rasa sejuk dapat kita rasakan sejenak….
 
posted by Giel at 4:20 PM | Permalink | 4 comments
Monday, October 30, 2006
Jankiss
Liburan hari raya kali ini, saya beserta keluarga besar dari pihak ibu saya pergi ke daerah Purwokerto, kabupaten Banyumas. Rombongan yang berjumlah 60 orang, menyewa satu bis besar untuk mengangkut ‘tim hore’ ke tempat tujuan. Pergi pada hari kamis pagi melalui jalur selatan, alhamdulillah tidak terlalu terjebak kemacetan yang fatal, seperti yang kami khawatirkan sebelum kami pergi. Informasi sekitar mudik di lintas selatan, khususnya di daerah Nagrek, cukup membuat kami jengah membayangkannya saja…

Kami sempat bermain juga di Pantai Ayah, kunjungan saya ke tempat ini terakhir dilakukan pada tahun 1980-an, sekarang suasananya sangat berbeda, Pemda setempat berusaha untuk menata objek wisata yang cukup besar kontribusi pendapatan daerah dari sector pariwisata. Tempat parker bis cukup jauh dari lokasi pantai, kami diharuskan berjalan kaki menyusuri pantai dengan jembatan beton yang disediakan di sepanjang pantai. Cukup nyaman sambil menikmati angin segar sehingga tidak terasa jarak jauh yang sekitar 300 meter itu kami lewati. Waktu yang tersisa sangat sempit, sehingga kami hanya gunakan waktu dengan berkeliling muara pantai dengan menggunakan perahu dengan biaya sekitar 3000 perorang, cukup murah… sambil menantikan matahari yang lelah pergi tenggelam di ujung horizon pantai… selamat tidur matahari.. bangunkan kembali kami esok hari..

Tiba di Hotel Erlangga, hotel kecil depan terminal lama Purwokerto tempat kami menginap, pada pukul 7 malam. Rombongan kami disambut oleh pemilik hotel dan satu kesenian tradisional dari daerah Purwokerto Selatan. Seni Kenthongan yang sebetulnya bisa kita jumpai juga di belahan bumi Jawa bagian Barat hanya dengan istilah yang berbeda, karena kesenian ini menggunakan alat musik dari bahan bambu semuanya. Dari mulai calung, angklung, suling dan kolintang, untuk grup ini ditambahkan pula perkakas seni lainnya, yaitu gendang, drum dan kecrek. Di Jawa Barat atau di belahan propinsi kita di tanah air, kita kenal alat kesenian seperti ini, dimainkan secara khusus per alat musik atau dimainkan juga secara bersama-sama. Hanya konsep saja yang membedakannya.

Paguyuban Seni Kenthongan Jankiss yang saya lihat kali ini, sungguh membuat kagum semua rombongan. Rampak semua alat musik yang mereka tabuh berhentak ramai membawakan beberapa buah lagu yang cukup fasih ditelinga kita dengan formasi barisan dan tarian yang berganti di setiap lagunya. Ya, mereka memainkan musik sambil bernyanyi. Menurut sang pemilik, modal kesenian ini hanyalah NAFAS. Sekitar 10 lagu mulai dari lagu Gethuk sampai lagu Jujur milik Radja yang mereka bawakan dengan semangat yang konsisten. Banyak juga akhirnya kita yang turun joget di tengah lapangan dengan cueknya.. hehehe

Jankiss yang diambil dari lokasi dimana paguyuban seni ini didirikan yaitu dari jalan Kisar dan jalan Sersan sudiro di daerah Karangklesem, Purwokerto Selatan, di prakarsai oleh seorang pemuda bernama Yiyiet (Hp. 0856 24747434) dengan pembina bernama H. Sukarman (0281) 637203. Ide dari Yiyiet yang melihat banyaknya pemuda di sekitar rumahnya yang tidak memiliki pekerjaan tetap, yang hobinya hanya bermain gitar dan nongkrong di warung rokok tanpa tujuan hidup yang tak pasti, akhirnya dikumpulkannya semua pemuda tersebut untuk lebih dioptimalkan naluri berkesenian dan berkreasi sebatas kemampuan mereka. Maka terbetiklah ide membuat paguyuban seni kentongan yang tidak terlalu memerlukan modal besar satu setengah tahun yang lalu. Irama yang dinamis itu yang membuat mereka selalu bersemangat untuk berlatih. Sudah sekitar 35 personil yang aktif dalam paguyuban tersebut. Untuk kali ini, mereka menampilkan sekitar 22 orang termasuk dirigen yang sangat lincah menari sambil mengatur irama, gerakan. Menurut orang tua saya yang sudah pernah melihat grup ini sebanyak tiga kali, untuk yang sekarang ini mereka sudah tampak berbeda. Apa yang beda? Ternyata mereka baru memiliki seragam resmi dan sudah bersepatu sandal. Ketika dikonfirmasi tentang hal ini, Pak Yiyiet membenarkan, seragam ini baru mereka miliki dua bulan lalu, hasil dari ngamen dari hotel ke hotel atau dari undangan ke undangan. Padahal prestasi mereka sudah cukup bisa dibanggakan menjadi juara kenthongan se kabupaten Banyumas sudah disabetnya berkali-kali. Untuk bulan depan mereka terlibat untuk memecahkan rekor MURI penabuh kentongan terbanyak. Salut untuk prestasi kalian.

Pantas untuk diacungi jempol cara mereka untuk lebih bisa menghasilkan dan mempertahankan karya seni tradisional yang dipadu asrikan dengan lagu-lagu jaman kiwari di tengah derasnya arus bentuk kesenian dari barat yang menghantam jiwa kita sekarang. Kegigihan dan rasa optimis yang dijadikan modal dasar ditengah keterbatasan modal financial yang mereka miliki. Semakin terus maju dan berkarya…
 
posted by Giel at 4:40 PM | Permalink | 2 comments
Friday, October 20, 2006
Hari Raya Idul Fitri 1427 H


Note: Maaf saya posting hari ini, berhubung dalam satu minggu kedepan saya akan berjauhan dari peradaban internet.
 
posted by Giel at 8:13 AM | Permalink | 1 comments
Thursday, October 19, 2006
Mudik yuk mudik….
Tadi pagi sepanjang perjalanan ke kantor, di sekitaran kalimalang sudah terlihat arus mudik keluar Jakarta dengan menggunakan sepeda motor, baik indivisu maupun bergerombol kecil. Satu motor ada yang dua orang hingga 4 orang plus barang yang bertumpuk di bagian belakang motor. Ada rasa takut membayangkan jika saya harus seperti mereka. Banyak alasan kenapa mereka rela dan pasrah melakukan ini. Selain dari alasan ekonomi adapula yang memang menunggu ajang pulkam dengan konvoi beramai-ramai (apalagi dengan sekarang bias dengan kawalan polisi). Rasa lelah pasti dengan mudah ditaklukan dengan melihat banyaknya sepeda motor lainnya yang masih mampu melenggang di jalan raya. Saling menyemangati.. nampaknya begitu ya… Sehingga jangan salah, banyak yang menikmatinya, tanpa mereka kenal sebelumnya, rasa persaudaraan terikat begitu saja di jalan raya secara alamiah… satu rasa, senasib sepenanggungan…



Beruntung saya pulang mudik hanya sejengkal jarak sependek waktu tempuh, hanya ke Bandung saja. Dan saya akan tempuh dengan menggunakan bis umum saja. Rencana mudik sih hari sabtu pagi atau siang, soalnya harus beres-beres rumah dulu sebelum akan ditinggalkan dalam waktu cukup lama.

Kita saling doakan saja agar pemudik selamat sampai tujuan tanpa kurang satu apapun dan dapat berkumpul dengan orang-orang terkasih di rumah…
 
posted by Giel at 4:35 PM | Permalink | 1 comments
Wednesday, October 18, 2006
Bubar Kantor....
Siapapun, bagi umat muslim, pasti akan terlibat dalam acara yang satu ini jika kita sedang melewati bulan Ramadhan… Acara buka bersama atau buka bareng sudah merupakan satu tradisi yang teramat sulit untuk dihilangkan. Rasa kebersamaan dan persaudaraan yang erat timbul dengan sendirinya. Jika pergi ke suatu tempat makan, bisa terlihat banyaknya kelompok kecil atau besar, kebanyakan para karyawan/ti, sedang menikmati makanan dengan penuh rasa syukur. Melafazkan doa buka puasa secara bersama-sama dan dilanjutkan dengan menikmati tajil tanpa sepatah katapun.. semua asik dan focus dengan kegiatan pembuka ini. Setelah itu dilanjutkan dengan obrolan ringan diselingi tawa canda sambil menunggu hadirnya makanan selanjutnya. Hm….indah ya suasana seperti itu…

Masih dalam rangka menyambut (berakhirnya) ramadhan tahun ini, kantor saya baru berkesempatan untuk mengadakan acara Buka Bareng (bubar) hari ini. Acara kali ini bersamaan dengan peresmian proyek baru yang berlokasi satu rumah menempati ruangan di lantai dua. Teras parkir dipayungi tenda putih besar, yang sudah mulai dikerjakan kemarin sore, dan ditata dua meja buffet untuk makanan dan dikelilingi oleh kursi merah yang terjajar rapi. Catering yang dipesan sudah datang sejak jam 2, wangi harum makanan sudah tercium dari jauh.. wah bikin laper aja nih…

Undangan yang hadir sekitar 75 orang kebanyakan dari staf proyek yang lain dan dari pihak client. Acara yang sederhana diawali dengan sambutan dari Bapak saya dan Team Leader proyek dan dilanjutkan dengan acara doa bersama. Acara yang sangat pas di kemas apik oleh Mbak Nunuk, sehingga sangat pas katika pembacaan doa berakhir disambut oleh Azan Maghrib. Dari mulai Kolak pisang, minuman hangat sampai es kelapa muda tersaji di tambah dengan kue-kue manis, cukup nikmat sebagai makanan pembuka. Makanan utama sebagai objek penderita selanjutnya mencoba untuk dinikmati sambil berbincang-bincang dengan beberapa undangan yang dikenal. Coba kalau saya hanya ditemani teman-teman yang cukup tau bagaimana kalau saya makan.. wah pasti lebih nyaman ya…

Acara berakhir di waktu 19.30 dengan acara penyerbuan makanan yang bisa dibawa pulang. Sayang sekali masih banyak sekali porsi makanan yang tersisa… Mudah-mudahan nikmat kebersamaan ini akan terulang kembali di tahun depan…
 
posted by Giel at 7:55 PM | Permalink | 1 comments
Tuesday, October 10, 2006
Blog yang aneh….
Waktu saya blogwalking barusan, ada rumah blogger yang menganjurkan untuk nengok rumahnya orang brazil yang ini, katanya sih biar gak ngantuk… saya klik, langsung cekikikan sendiri, semua gambar yang di load disana, pasti bikin nyengir! Gak percaya.. datang deh, dijamin ikut ngakak juga! Silahkan datang deh ke http://skoltada.zip.net/

Gambar yang ini lucu tenan, bisa jadi ini terobosan baru di bidang teknologi buat para ibu rumah tangga, dimana harga gas elpiji semakin lama merangkak naik gak karuan… lumayan kan dari pada gas yang ada di perut terbuang sia-sia… :)

Ampun, gak nahan deh!
 
posted by Giel at 3:11 PM | Permalink | 9 comments
WannaB
Hobi teriak-teriak di kamar mandi sudah menjadi bagian hidup saya dari kecil, dengan pasta gigi sebagai mik-nya. Gak pernah terlintas dibenak saya apakah orang lain pengang atau sakit kuping dengarnya, yang penting nyanyi.. bodo ama yang lain! Yang penting happy! (eh tapi waktu saya kecil kayaknya kalimat ini belum ada deh.. :)). Keterusan itu hobi sampai akhirnya waktu itu, sekitar kelas satu smp, saya kursus vocal di Bandung dengan Bapak Agam Ngadimin.. saya ingat betul, rumahnya dipinggir kali Ciliwung, dengan tetangga amat berdekatan jaraknya. Rumah kecil nan asri itu di ruang tamunya hanya terdiri dari belasan kursi makan dan sebuah piano. Saya kursus selama satu jam dari jam empat sore dan pulang pergi selalu diantar becak langganan. Berawal dari situ, saya sudah mulai ikut festival penyanyi popular tingkat kodya sampai kabupaten Bandung, tapi gak pernah menang…. Hwaaaaaaa

Hobi teriak disalurkan di tempat paduan suara dari waktu smp hingga sma, sebetulnya waktu kuliah sempat gabung sekitar 2 bulan, tapi rupanya dunia penelitian waktu itu lebih menggelitik untuk saya tekuni. Menyalurkan hobi saya yang lain yaitu jalan-jalan. Yippi! Tapi semenjak dari situ, nyaris saya nggak pernah lagi pamer teriak, terakhir itu ikut festival di tahun 1988. Gak menang pula.. hehehehe nasib nasib…

Tertimbun oleh aktifitas kuliah hingga kerja, dunia teriak terlepas dari otak saya. Namun jiwa dan darah sih tetap setia dan mengalir dengan hobi yang satu ini. Minimal senandung lah.. atau sehari terasa gak nyaman jika musik tidak menyapa telinga, hingga kini… Namun, pernah suatu saat, waktu itu saya diusik oleh rasa bosan dan jenuh oleh pekerjaan, teman saya memberi info bahwa di Pasaraya Grande di lantai 7 ada karaoke yang bisa kita sewa berdasarkan waktu. Satu jam sekitar sepuluh ribu rupiah. Waktu itu saking kangennya saya langsung sewa satu jam, serak – serak deh! Di kamar yang lumayan besar itu, saya yang sibuk sendirian, dari mulai pilih lagu dan cari track nya sampai menjadi operator untuk ngepasin nada. Karena dihitung berdasarkan waktu, sebelum lagu berakhir, saya sudah siap-siap cari lagu yang lainnya… biar gak rugi.. halah…

Nah, sekitar beberapa bulan lalu, saya ketemu dengan sahabat terbaik waktu sma, satu hobi juga, dia pamer hasil rekaman di beberapa buah CD. Wah asik nih, waktu itu dia rekaman di studio instant “Talent Box” di kawasan Ciputra Mall. Ada rasa ingin mencoba, tapi entah kenapa kok ya nggak dilakoni… Sebulan lalu, keinginan itu muncul lagi, nah berangkat dari talent box di ciputra, saya hunting di internet sampai telepon ke pihak mall, rupanya talent box sudah pindah ke depok mall. Jauh…. Saya coba cari tahu alternative lainnya, ketemu lah ini tempat.. wannaB.

Sebetulnya layanan ini sudah ada dari dulu, hanya tempatnya selalu nomaden, berawal di kemang, ke tebet hingga sekarang menclok di jalan Ahkmad Dahlan No. 26 telp. 021 7279 9627. Paket yang ditawarkan relative dengan kepuasan yang kita dapat kan. Diantaranya paket Rp. 90.000 satu CD dengan 3 buah lagu dan paket Rp. 150.000 satu CD untuk 6 buah lagu. Satu CD termasuk photo untuk cover CD ditampilkan lumayan baik lah. Satu bangunan dengan areal parkir yang cukup nyaman, dengan lambang WannaB instant recording n lounge, tidak akan membuat orang mendapatkan kesulitan ketika mencari tempatnya. Ruangan yang besar terpenuhi oleh beberapa buah meja dengan kursi berwarna biru dan merah, satu buah set sofa coklat yang nyaman. Diujung dinding terdapat satu layar TV besar ditambahkannya meja bar yang menyita sebagian ruangan itu. Semua teramat apik ditata dengan gayutan beberapa helai selendang transparan berwarna merah marun. Indah…

Di ruangan itupun terlihat tujuh buah ruangan studio rekaman kecil berukuran satu setengah kali satu setengah meter persegi. Disekat oleh busa kedap suara berwarna abu tua diselingi hiasan dinding berwarna merah marun, satu buah screen flat, mike standing dan satu buah headphone menghuni di setiap kamarnya. Diluar studio-studio itu, terdapat satu set equipment perekam dan alat mixing dan seorang operator yang sangat sabar untuk memandu dan bekerjasama, cukup professional. Latihan 2 kali sebelum take rekaman, cukup menyita suara saya yang nggak pernah latihan selama nyaris 15 tahun dan dilakukan sambil menanti buka puasa alias ngabuburit… serak dan sakit banget… (harusnya tadarusan kali ya.. ). Proses rekaman sekitar dua jam untuk 6 buah lagu saya coba nikmati semuanya sedangkan untuk proses pembuatan cover dilakukan dikamar terpisah. Photo cover bisa juga kita persiapkan sendiri atau di foto di salah satu sudut ruangan itu.

Sebagian lagu saya coba download by Odea Studio, ada di bagian dekat shout box di “Just for fun”. Silahkan kalau mau sakit kuping atau yang mau pingsan dalam waktu dekat hehehe.. tapi saya nggak nanggung biaya ya jika ada keluhan harus pergi ke dokter THT segera….
 
posted by Giel at 8:23 AM | Permalink | 3 comments
Sunday, October 01, 2006
New Room – New Room
Selain ruangan kerja baru, akhirnya saya putuskan juga untuk mengganti cat rumah dan me-layout ruangan yang satu ini.. ruangan blogger.. ruangan yang dari dulu ingin saya rekap ulang setelah melihat, mempertimbangkan dan kemudian memutuskan… halah….

Dampak dari hobi baru, jalan-jalan ke sesama blogger inilah yang membuat saya lebih banyak mendapatkan ide dari banyaknya blogger maniak yang tampilannya enak dipandang mata, diluar isinya yang jelas sangat membuat isi otak saya bertambah dengan tulisan-tulisan mereka…. Apalagi jika melihat ruangannya salah sekian dari blogger yang selalu sudah memiliki ‘baju’ baru lagi di setiap kesempatan ketika saya mengunjungi ‘rumah’nya dalam kurun waktu yang hanya beberapa minggu… Kerjanya borongan kali ya atau cat nya berkualitas sangat bagus sehingga cepat kering atau cat yang sistem isolasi yang hanya tinggal di keletek saja (begitu otak bego saya bekerja saat itu…). Semakin sering saya melakukan kunjungan delegasi ke sesame blogger, membuat saya pusing juga, karena banyak sekali rumah yang aduhai indah.. atau ada juga yang aduhai pusing karena menunya diletakan di setiap sudutnya tanpa aturan .. tapi itulah kreasi dan ekspresi rasa dan jiwa dari setiap orang. Saya salut dengan semuanya, dengan adanya fasilitas blog ini saya semakin tau dan yakin, banyak sekali orang Indonesia yang pantas diacungi jempol!!

Jujur, belajar HTML ini baru saya lakukan ketika saya memiliki rumah ini… dan itupun tidak praktis, karena dulunya saya hanya terima bersih dari sang template. Sebetulnya exciting untuk belajar banyak tentang ini ilmu yang satu ini, apalagi jika kita sudah berkutat dengan ‘kerajaan blog’ yang pastinya ingin menjadikannya lebih baik dan lebih baik lagi. Waktu dulu ketika pertama kali saya pilih template saya hanya melihat dari kesederhanaan templatenya blogger dengan tema Gourmet, waktu itu saya berfikir semua orang pasti makan setiap harinya, dengan blog title gambar garpu dan sendok diharapkan dapat mengingat bahwa ada blog siagil ini.. (maksa lagi!!!). Template ini pada akhirnya bertahan empat bulan, thanks a lot to Blogger template ya… mudah-mudahan ‘kau’ update lagi dengan template yang baru dan beranekaragam.. sehingga dengan banyaknya pilihan membuat kehidupan dunia blog lebih berwarna…

Ragu juga untuk merubah template ketika teman saya mengatakan bisa membuat hancur semuanya jika saya tidak menguasai basic html, sehingga dia menyarankan saya untuk belajar HTML dari sebuah website tentang tutorial HTML dan mempelajari dengan salah satu software termudah, coffe cup, untuk membuat draft template baru, saya kemudian mendownload nya dari versi trial untuk 30 hari…. (maunya sih yang gratis mulu ya!). Akhirnya, hari sabtu kemarin, saya mencoba untuk yang pertama mengutak atik layout. Beruntungnya saya sudah menjamah sekian banyak free template blogger untuik mencari template yang saya suka (nah ini mah menyangkut taste ya.. gak bisa dipaksa!). Awalnya saya ingin mencari warna biru dan biru.. (keukeuh!) its my fav color!, tapi pas di review tidak mendapatkan chemistry-nya.. halah… akhrinya saya download beberapa template yang saya anggap pas. Namun setelah saya mencoba review dengan menggunakan coffe cup hanya template ini lah dari design by Pannasmontata yang saya anggap bisa mewakili jiwa saya yang ‘sok’ romantis.. (yak!!!!! Huek huek… gubrak!)
 
posted by Giel at 7:53 PM | Permalink | 5 comments