Hari ini wilayah kampung Kebayoran Baru diguyur air hujan, hujan pertama yang datang menyapa dari sekian lamanya musim kemarau yang garang menaungi, walau hanya sekitar 15 menit saja, tapi sudah dapat menebar aroma bau tanah yang baru tersiram air… segar, ingat lembabnya tanah di hutan… saya sempatkan untuk duduk di ayunan kayu sambil menikmati udara dan angin sejuk membelai… hem…
Mendung dan awan yang bergelayut tebal menghiasi langit birunya Jakarta tadi. Biasanya, saat seperti sekarang ini kita mensyukuri nikmat ilahi, tapi ketika musim hujan mulai membawa petaka di beberapa tempat di Jakarta, kita sering berkeluh, kapan redanya nih hujan? Biarpun banjir yang menggenangi kota kita merupakan ‘kado’ dari kota tetangga.
Sudah banyak usaha yang dilakukan oleh pihak pemerintah kota untuk mengantisipasi banjir yang setiap tahun bertamu. Namun nampaknya usaha itu belum seutuhnya membuahkan hasil nyata, dengan masih banyaknya bagian-bagian ibukota ini yang terendam, bahkan sampai berhari-hari. “Pesta Banjir” yang diadakan setiap tahunnya, selalu juga dirasakan oleh saya yang tinggal di bagian timur kota, kota penyangga ibukota, Bekasi, walaupun tidak pernah sampai rumah, hanya di jalanan depan rumah tergenang hingga mata kaki atau betis, namun secepatnya bisa pergi berlalu…
Ok, mungkin terlalu dini jika kita sekarang membahas banjir ya.. mudah-mudahan tahun ini kita diberikan bebas voucher menginap di rumah masing-masing tanpa dihantui oleh rasa takut untuk berkemas-kemas mengungsi di malam hari, seiring dengan naiknya volume air didalam rumah…
At least untuk hari ini, rasa sejuk dapat kita rasakan sejenak….