Thursday, September 16, 2010
~bellydance Jakarta~
Dalam rangka Raks Jakarta, saya menyempatkan diri untuk nonton sambil motret pertunjukan tarian perut yang dipersembahkan dari kelompok BellyDance Jakarta.

Dari awal hingga akhir, tarian yang disuguhkan beragam tema membuat saya berdecak kagum. Tidak ada kata atau rasa 'nyeleneh' yang ada hanya kagum, terbuai dengan gemulainya tubuh diiringi dengan alunan musik yang pas membuat kemasan pertunjukan semakin mempesona...

satu hal yang membuat saya lebih salut, terhadap beberapa orang penarinya... dengan tubuh yang tidak langsing, tapi dengan penuh percaya diri menggerakan semua bagian tubuhnya dengan lentur.... luar biasa....

hasil beberapa jepretan saya seperti ini...








 
posted by Giel at 2:41 PM | Permalink | 0 comments
Tuesday, September 07, 2010
Sekilas kota Port Moresby di mataku..
Sungguh diluar dugaan, saat bapak saya di kantor menugaskan saya untuk pergi ke negara ini. Sebelumnya bapak saya baru pulang juga dari sana denganmembawa banyak cerita yang membuat saya bergidik dan sulit memahami kondisinya (saat itu belum ada rencana apapun kepada saya untuk pergi ke Negara ini).
Selain tugas-tugas dan banyak perlengkapan untuk persiapan tender yang saya bawa, tidak lupa saya menyertakan peralatan ‘cinta’ saya, kamera, berharap bisa meluangkan waktu sedikit untuk hunting, walaupun bapak saya selalu mengingatkan.. don’t go anywhere, gil.. too dangerous ‘cos of a lots of crime cases…. Arghhhh…….. tapi tetap saya bawa alat cinta saya…. Siapa tahu saja….
Hari itu saya terbang ke Singapore untuk transit dan langsung kemudian terbang denan AirNiugini. Tepat jam 22.30 saya boarding, tanpa sempat jalan-jalan di changi karena pesawat delay selama kurang lebih 1 jam di Jakarta.
Memasuki Pesawat Airniugini degan aroma yang khas namun lebih luas tempat duduknya, sehingga kaki bisa lebih nyaman untuk diselonjorkan. Sesaat saya tersedak, setelah tau bahwa pesawat yang saya tumpangi tidak langsung menuju Jacksn Airport, pelabuhan udara di Port Moresby, tetapi melalui Kuala Lumpur… hohohohoooo… kejutan pertama… perjalanan 45 menit tanpa air minum apalagi makanan, membuat saya frustrasi dan tidur…. Terbangun saat pesawat hendak landing di KL.. dan ternyata pesawat delay selama 2 jam di sana… dohh karena tenggorokan kering, saya minta air putih ke pramugari tinggi besar dan hitam… alamaaaaaakkk… satu cangkir yang terisi hanya 1/4nya saja yang saya dapat… ck ck ck… pelit amat sih Buuuu……
Akhirnya tepat tengah malam, pesawat take off menuju PNG, sering terjadi guncangan kecil hingga mild turbulence terjadi…. Makan jelas tak nikmat.. tidur jelas tak nyenyak… ingin rasanya cepat menginjakan kaki di tanah….
Jam 9 pagi waktu PNG saya mendarat di Jackson Airport, disambut dengan langit biru dan awan putih bergumpal, keluar dari pesawat tersengat kulit saya degan tajam.. mataharinya lebih ceria dibanding Jakarta. Ternyata aroma khas di badan pesawat lebih kuat saat saya memasuki ruangan tunggu bandara.. aiiihhh…. Maladaptasi….
Terlihat adanya perbedaan tingkat ekonomi yang lebar antara penduduk local yang sudah maju dan yang tidak, banyak penduduk asli disana yang tidak menggunakan alas kaki sama sekali. Kalau yang namanya pakai sandal, itu sudah sangat lumrah, dan rasanya hampir sebagian penduduk disana menggunakan sandal jepit….
Saya dijemput oleh pihak hotel Gateway, yang ternyata berada sangat dekat dengan bandara, hotel yang katanya termasuk hotel yang murah dibandingkan hotel yang berada di tengah kota. Dengan rate 660K (1 K = 3500IDR) semalam, dengan fasilitas yang didapat sama dengan fasilitas kamar standard di Jakarta! Ada yang lucu, tersedianya alat setrika beserta bangku besarnya…. Hehhehehe seperti yang terlihat di bawah ini…
Belum lagi saya mendapatkan edaran kertas pemberitahuan bahwa air untuk hari ini di hentikan hingga jam 5 sore, karena ada perbaikan system infrastrukturnya, sehingga disarankan untuk yang menginap agar mengisi botol-botol dengan air dimalam harinya….. seru juga baca edarannya, entah apa yang terjadi kalau hal ini terjadi di Jakarta, yang ada hotel itu akan bangkrut dalam waktu singkat karena ditinggakan oleh pelanggannya, walhasil karena semalam saya tertidur pulas, akhirnya saya hanya mandi muka saja…. Rasanya mau beli air putih disini teramat sayang.. harga disini umumnya 2 – 3 kali lipat, seperti aqua ukuran 600ml harus merogoh kocek 6K (Rp. 21 ribu), alangkah kejamnyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…….. supermi dijual dengan harga 3500 rupiah…. *note: banyak juga barang-barang seperti makanan, minuman dan laiinya yang berasal dari Indonesia, namun ya itu tadi dijual dengan harga 2 – 3 kali lipatnya.
Kebetulan hotel ini sedang merenovasi convention centrenya, sehingga banyak tukang insinyur yang berkeliaran di sekitar hotel. view dari kamar hotelpun hanya terlihat kerangka dan alat berat yang akan di gunakan oleh pekerja, seperti ini view dari kamar saya…..

Ya, saya hanya mendapatkan photo-photo dari dalam lingkungan hotel saja, saat saya pulang lebih awal dari kantor tadi sore.… seperti ini adanya….

Disepanjang perjalanan dari hotel menuju kantor salah satu konsultan di PNG, dimana saya akan ikut bekerja selama di PNG, terlihat banyaknya pembangunan jalan yang sedang di kerjakan, dengan jalan lebar dan sedikit alat transportasi disana, menyebabkan laju kendaraan sangat leluasa dan dipastikan tingkat kecelakaan sangatlah minim…
Selain dari itu banyaknya bangunan yang dipagari oleh pagar besi yang tinggi dan kawat berduri.. kenapa? Itulah karena disini secara keamanan belumlah terjamin baik, saya direkomendasi dan diwanti-wanti untuk tidak keluar hotel sendirian oleh orang lokal, lebih baik tinggal di kamar, kunci pintu dan melakukan aktifitas di kamar saja… betapa terpenjaranya para pendatang… berjalan-jalan memang tidak dilarang apabila dengan warga local atau dalam kelompok kecil….
Pada umumnya keramaian kota berlangsung hingga jam 5 sore, semua building baik umum maupun perkantoran tutup hingga sore hari saja, hari sabtu dan minggu hanya berlangsung hingga tengah hari saja, selebihnya…..sepi dan sepi…. Tidak ada suguhan dimalam hari, gimana bisa ada, di siang haripun keamanan tidaklah terjamin…
Masyarakat PNG umumya berpatokan pada Australia, banyaknya bantuan dana pembangunan di Negara ini datang dari negri kangguru tersebut, maka tak heran banyaknya (at least dari teman-teman yang saya temui disini, masyarakat asli) yang tidak tahu persis Negara kita… even bali… mereka tidak tau… mereka lebih suka berpergian ke Brisbane, karena rute pesawat dari Port Moresby ke Brisbane nyaris tiap hari.
Dari segi teknologi, mereka rata-rata sudah menggunakan hp, dimana-mana ada yang menjual hand set dan pulsanya, berikut kartu untuk wireless internet akses (satu kartu untuk 30MG dihargai dengan 20K). namun jangan salah, biaya sms dari PNG ke Indonesia seitar 30ribu per satu kali sms… mencekik leher sekali…. Demikian juga dengan kartu wireless internet akses yang menjadi satu2nya moda untuk berhubungan dengan dunia maya, tapi akan terjadi kekecewaan lagi karena speednya sangatlah lambat, untuk buka email yahoo saja sukar, apalagi download file yang diterima. Ah ya, mereka lebih familiar dengan outlook, mereka jarang menggunakan provider luar, semisal yahoo atau gmail…..


Harapan saya, ingin jalan-jalan dengan bebas, nyaman dan aman untuk menikmati semua yang ada di negri ini, wisata kuliner atau apalah… tapi ya karena itu tadi, tidak memunkinkannya saya tuk jalan sendiri, akhirnya saya makan di restoran korea atau di hotel dengan menu eastern… ya apa boleh buat, daripada saya kelaparan…. Dan tetap dengan harga yang sangat mahal. Di satu siang saya dibelikannya ayam goring dan kentang, untuk kentang tidak jadi masalah, yang mengerikan untuk saya ukuran ayamnya yang amat besar.. terpikir hanya satu..ini pastinya ayam jago… dagingnya… lumayan a lot, saking tuanya kali tu ayam… heheheheh… kalau minuman ya tentunya coca cola favoritnya, terlihat dari banyaknya botol bekas yang bertebaran di sepanjang jalan….
Sangatlah jarang disini yang merokok, karena harganya yang sangat mahal, satu bungkus bisa mencapai 10K, naaaaahhh… mungkin ini salah satu jalan alternative pula utuk seseorang yang ingin berhenti merokok.. dijamin akan berhenti dengan sangat terpaksa… hehehehe
Yang saya ingi gambarkan disini adalah begitu tingginya harga dan nilai ekonominya, tetapi pendapatan perkapita amatlah kecil.. jadi mereka hidup miskin di Negara yang ‘kaya’…. Entahlah, apa mungkin karena itulah banyak sekali terjadi kriminalisasi di sudut2 kota.
 
posted by Giel at 5:37 PM | Permalink | 0 comments