Tuesday, February 09, 2010
~Berharap masuk~
Alhamdulillah…. saya berdesis saat dikabari oleh suami tercinta, kalau foto saya menjadi juara dua dalam Lomba Foto Turnamen Golf IA-ITB Jakarta 2009 yang diselengarakan pada waktu bulan desember tahun lalu di padang golf Permata Sentul Golf & Country Club (Bogor).

Pemasukan empat foto secara online di salah satu website komunitas foto inifotoku, saya lakukan tanpa punya rasa apapun, ada rasa ingin masuk nominasi, tapi melihat foto hasil karya teman-teman yang lain yang jauh lebih baik, menurut saya, menciutkan harapan saya.

Setelah saya lihat di pengumumannyapun, saya masih tetap tidak percaya….


Tapi, saya tetap bersyukur dan bersyukur…. Ini belum apa-apa, saya masih tetap harus belajar dan belajar dari siapapun, tanpa terkecuali….. Foto ini yang dimaksud, saya beri judul ~berharap masuk~.



Ternyata dua foto saya yang lain masuk juga dalam Galeri Favorit Pilihan / Vote, namun tidak mendapatkan tempat…. Ndak apa… saya masih punya stock bersyukur yang banyak… alhamdulillah…..


 
posted by Giel at 1:58 PM | Permalink | 0 comments
Thursday, February 04, 2010
~Wayang Orang Bharata~
Awalnya enggan untuk nonton, jangankan nonton terlintas dibenakpun tidak sama sekali. Namun berawal dari alasan ingin belajar motret panggung, akhirnya mau tidak mau saya lihat juga pertunjukan itu. Apa yang ada di benak saya sekarang? Hanya satu… KAGUM!

Browsing dari paman google untuk mendapatkan info pastinya, tak terlalu sulit, didapatkan info lengkap dari website multiply dan facebook, jadwal pagelaran sudah tertayang hingga bulan depan…. Saya pastikan pesan tempat duduk yang nyaman untuk motret dan mohon ijin untuk mengabadikan kegiatan sebelum pertunjukan.

Pada hari H-nya (pertunjukan selalu ditampilkan setiap malam minggu pukul 8 *namun kemarin waktunya ng’geser hingga 30 menit kemudian hehehehe*, siangnya saya sudah stand by disana, ngobrol panjang lebar dengan pimpinan yayasan Bharata, Bapak Marsam (mohon maaf jika salah ketik), tentang sekitar 180 penari yang terdaftar dan aktif, kekeluargaan yang terjalin, pernikahan antar anggota, hingga kurang lebih 400 cerita yang tercatat, hingga pengulangan cerita bisa terjadi tiga tahun berikutnya…. Luar biasa!

Semakin kagum saya menyaksikan semua penari yang terlibat dengan cekatannya merias dan menggunakan kostum sendiri, berbagi alat kosmetik sesama pemain hingga saling kerokan juga terjadi disana. Untuk saya, sesungguhnya mereka bukan hanya penari, tapi sudah sebagai actor/tris, karena mereka dituntut untuk bisa berdialog dan bernyanyi. Hebat!



Gending dan langgam jawa memulai pertunjukan itu, ruangan sudah nampak terisi semua (kebetulan saat itu banyak rombongan dari keluarga besar mantan mentri dan keluarga Bang Yos, mantan gubernur Jakarta). Running text terus berjalan menyapa pengunjung yang datang… dengan ucapan.. selamat datang, malam ini pertunjukan Wayang Orang Bharata dengan judul Gatotkaca Tundung…. Panggung masih tertutup kain putih.

Tari Gambyong, sebagai tarian pembukaan membuat saya semakin bergairah untuk mengambil photo, didukung dengan tatanan lampu dan sound system yang baik, membuat saya lebih betah nontonnya.



Dari satu adegan ke adegan, ada banyak yang saya kurang paham dengan dialog bahasa Jawa yang halus, tapi tidak menyurutkan semangat, karena masih terlihat jelas dengan bahasa tubuh dan suara gamelan yang menyertanya. Jadi, saya akan bersiap-siap saat gamelan mulai tertabuh kencang, pasti itu tandanya akan ada pertempuran… saya ingin belajar motret dengan efek motion…





Ada sesuatu yang unik selama pertunjukan berlangsung, rupanya kita bisa memesan makanan dan minuman dari tukang makanan yang banyak berjajar di sekitaran gedung. Soooo, tidak heran saat saya sudah mendapatkan focus photo, melintas seorang pemuda dengan membawa dua buah piring berisi ketoprak, serta mengapit dua teh botol dingin di dadanya… sedeeeeeeeeepppp….

Walhasil aktifitas itu membuat saya bingung juga jika saya ingin motret lagi disana. Dengan lensa dan ilmu yang terbatas, saya harapkan bisa ambil utuh setingan panggung, hanya saja jika duduk di depan, panggung tertutup oleh kotak sound system yang cukup besar.. sehingga penari tidak nampak utuh tubuhnya…. Jika duduk di belakang, seting panggung sangat memungkinkan untuk diambil penuh, hanya resikonya ya itu tadi… berseliwerannya para pedagang yang membawa makanan pesanan pengunjung… weleh….

Diluar keunikan tersebut, saya hanya berbagi sekedarnya melalui photo yang alakadarnya tentang budaya bangsa kita yang masih layak untuk kita junjung tinggi….

Photo lainnya bisa dilihat disini.. di
rumah saya yang lain…..


Matur nuwuuuunnn…
Pareeeeeeennng…
 
posted by Giel at 1:54 AM | Permalink | 0 comments